PT. Dinamika Metamorfosa Indonesia

PT.Dinamika Metamorfosa Indonesia ( DINAMOF ) was established in Jakarta Indonesia .

PT. Myindo Cyber Media

MyIndo proud its self in giving the best Information Technology Solution to application development, web-based system and security.

Universitas Nasional

Universitas Nasional (selanjutnya disebut UNAS) adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tertua di Jakarta dan kedua tertua di Indonesia.

Support By Windows - Outlook

Private Member Mail Group

D O T.TK

The Best Free Domain in The World

Selasa, 19 April 2011

Definisi laporan keuangan

Didalam siklus akuntansi adalah mempersiapkan laporan keuangan. Laporan keuangan ini sangat penting bagi pihak manajemen, kreditor dan investor.Laporan keuangan terdiri dari 3 macam :
a. Laporan Laba-Rugi (income statement)
Laporan laba-rugi adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
b. Laporan Perubahan Modal (statement of equity)
Laporan perubahan modal adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan bertambahnya atau berkurangnya modal suatu perusahaan akibat dari laba atau rugi yang diterima oleh perusahaan tersebut dalam satu periode akuntansi.
c. Neraca (balance sheet)
Laporan neraca adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.

Akuntansi Dasar Untuk Pemula

A. Panduan dasar Menjurnal
Laporan keuangan dapat dilihat di Link (definisi dan jenis laporan keuangan), Dalam penjurnalan dan pemasukannya ke buku besar akan dikenal mekanisme debet kredit, oleh sebab itu Memahami aturan main debet-kredit menjadi poin penting tersendiri guna memahami jurnal, umumnya istilah debet yang berkembang dimasyarakat kita dipahami sebagai pemasukan, pendapatan, sedang kredit dipahami identik dengan utang, pengeluaran, atau pengurangan, hal ini semua kemungkinan disebabkan karena umumnya orang hanya familiar dengan rekening kas saja sehingga debit identik memang dengan penambahan, karena penambahan uang kas dicatat diposisi debit atau hanya mengenal rekening utang saja yang memang identik dengan kredit, karena penambahan utang ada di posisi kredit. Jika konsep pengertian seperti yang dipahami maka akan kacaulah konsep pembukuan yang di buat karena tidak mengacu pada persamaan dasar akuntansi yang menjadi acuan aturan main debet-kredit. Kalau begitu mulai saat ini cukuplah untuk pembelajar akuntansi pemula untuk memahami bahwa debet adalah sisi sebelah kiri sedang kredit sisi sebelah kanan yang harus ada keseimbangan jumlah keduanya. Berikut ini merupakan pola rumus persamaan dasar akuntansi yang menjadi acuan mengenai konsep debet-kredit.
Debet = Kredit
Aktiva= Utang + modal
Analisa rumus diatas bahwa penambahan nilai aktiva disisi debet sedangkan utang & modal bertambah disisi kredit.
Rumus diatas dapat dikembangkan menjadi:
Debet = Kredit
Aktiva= Utang + modal + pendapatan – biaya
Analisa rumus: Pendapatan menambah nilai modal dan biaya mengurangi nilai modal maka sifat penambahan rekening pendapatan sama seperti pada rekening modal sedang rekening biaya mengurangi nilai rekening modal maka sifat penambahan biaya berbanding terbalik dengan penambahan modal, jika modal bertambah di kredit maka biaya bertambah di debet, sehingga rumus tersebut dapat di kembangkan menjadi
Aktiva + biaya = Utang + modal + Pendapatan
Kesimpulan bahwa sifat penambahan rekening aktiva dan biaya ialah sama-sama didebet sedang utang, modal dan pendapatan sama-sama dikredit. Maka bisa dibayangkan rancunya pemahaman akuntansi yang memahami debet identik dengan pemasukan, pendapatan dan kredit hanya identik dengan utang, pengurangan, pengeluaran atau biaya karena fakta analisa rumus diatas justru berbicara sebaliknya pendapatan bertambah disisi kredit dan biaya bertambah disisi debet. 

Berdasar rumus diatas menimbulkan ketentuan sebagai berikut:
  1. Setiap transaksi mempunyai unsur debet dan unsur kredit secara bersamaan
  2. jumlah debet dan kredit haruslah sama
  3. Tentukan rekening apa saja yang terlibat, bertambah atau berkurangkah rekening tersebut dan kemudian dilihat aturan main debet dan kreditnya
  4. Aturan main debet dan kredit 
Pendebetan dilakukan bila:
Pengkreditan dilakukan bila:
- aktiva bertambah
- Utang berkurang
- Modal berkurang
- Biaya bertambah
- Pendapatan berkurang
- Aktiva berkurang
- Utang bertambah
- Modal bertambah
- Biaya berkurang
- Pendapatan bertambah

Setelah kita memahami aturan main debet-kredit secara benar maka mulailah kita kembali ke permasalahan intinya yakni jurnal. Hal-hal yang perlu diketahui dalam penjurnalan antara lain:

1. Fungsi jurnal
Jurnal mempunyai fungsi:
a.Fungsi Pencatatan semua transaksi yang terjadi berdasarkan bukti dokumen yang ada harus dicatat.
b.Fungsi Historis, transaksi yang terjadi harus dicatat sesuai urutan waktu (kronologis).
c.Fungsi Analisa, setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal harus merupakan hasil analisa dari bukti-
bukti transaksi hingga jelas letak debet/kredit perkiraan beserta jumlahnya.
d.Fungsi Instruktif, pencatatan dalam jurnal merupakan instruksi atau perintah untuk melakukan
posting atau memindahkan debet/kredit ke dalam buku besar.
e.Fungsi Informatif, jurnal dapat memberikan informasi/pemberitahuan mengenai transaksi yang terjadi.

2. Bentuk jurnal:
a. Single jurnal Entry (jurnal satu lawan satu)
jurnal perkiraannya satu didebet dan perkiraan tandingannya satu dikredit. Contoh: Ibu Salmah mendirikan sebuah perusahaan dengan setoran modal uang tunai sebesar Rp 10.000.000,- Maka jurnalnya:
       -Kas                             Rp 10.000.000
     Modal Salmah                                Rp 10.000.000,-
b. Compound jurnal (jurnal gabungan)
     Yakni, jurnal yang perkiraanya didebet atau dikreditnya lebih dari satu perkiraan atau perkiraan
     didebet atau dikreditnya sama-sama lebih dari Satu. Contoh : Perusahaan membeli perlengkapan kantor 
     seharga Rp 2.000.000,- , perusahaan melakukan pembayaran tunai sebesar Rp 5.000.000,- dan sisanya 
     dilakukan secara kredit. Maka jurnalnya:
         -Perlengkapan kantor    Rp 2000.000
         Kas                                         Rp 500.000
         Utang Usaha                       Rp 1.500.000

B. Refrensi pencatatan pada jurnal Umum dari transaksi harian
Untuk memudahkan dalam menjurnal, perlu diperhatikan penganalisaan atas transaksi yang terjadi, memindahkan data transaksi dari dokumen transaksi kedalam bentuk jurnal terkadang menimbulkan sedikit masalah bagi yang belum terbiasa dengan penjurnalan, namun penjurnalan yang umumnya terjadi dari berbagai kejadian transaksi sebenarnya memiliki pola bentuk yang kurang lebih hampir sama walau berbeda kasus transaksinya. Berikut ini merupakan refrensi penjurnalan dari berbagai kejadian transaksi yang biasa terjadi di jurnal umum untuk transaksi harian
  1. Mencatat Penerimaan uang secara tunai bersumber dari pendapatan.
Contoh nya
- Kas                                        Rp XXX
Pendapatan Sewa                         Rp XXX
- Kas                                          Rp XXX
Pendapatan Komisi                      Rp XXX
-Kas                                             Rp XXX
Pendapatan Jasa                            Rp XXX

Keterangan : Mencatat kas sebelah debet dan pendapatan sebelah kreditnya, jadi jika kita dapati kasus transaksi pendapatan tunai maka sebelah debet haruslah rekening kas dan sebelah kreditnya ialah rekening dari sumber pendapatan tersebut.
 
2. Pengakuan pendapatan atas transaksi yang terjadi secara kredit (piutang)
- Piutang Usaha                            Rp XXX
Pendapatan jasa                      Rp XXX
- Piutang Komisi                               Rp XXX
Pendapatan Komisi                           Rp XXX
- Piutang Dagang                Rp XXX
Penjualan                     Rp XXX

Keterangan: mencatat Piutang sebelah debet dan sumber pendapatannya sebelah kredit, pada perusahaan dagang sebutan untuk pendapatanya lebih lazim sebagai penjualan. Refrensi jurnal tersebut diatas berlaku untuk pola transaksi pengakuan piutang atau pendapatan/penjualan kredit, untuk kasus transaksi lainnya hanya tinggal disesuaikan saja transaksinya untuk pengakuan piutang apa dan untuk sumber pendapatan apa.
 
3. Pengeluaran yang bersifat sebagai biaya yang dibayarkan tunai
Biaya Sewa Gedung        Rp XXX
Kas                                     Rp XXX
Biaya Sewa kantor            Rp XXX
Kas                                      Rp XXX

Keterangan: Mencatat biaya pembayaran sebelah debet dan kas di kredit, untuk kasus transaksi lain dari pembayaran biaya secara tunai, hanya tinggal disesuaikan jenis biaya pembayarannya.
 
4. Pengeluaran yang bersifat sebagai pembelian dibayarkan kas
a). Pembelian barang dagangan
Metode Fisik
Pembelian         Rp XXX
Kas                 Rp XXX
Metode Perpetual
Persediaan Barang Dagangan   Rp XXX
Kas                                        Rp XXX

Keterangan: Jika pembelian tersebut masuk kategori pembelian barang dagangan, apapun yang dibeli maka rekening yang digunakan sebagai pendebetannya adalah rekening pembelian atau rekening persediaan barang dagangan, status barang yang dibeli akan menentukan proses penjurnalan misal beli mobil, komputer, TV, radio dan apapun jika itu barang dagangan maka rekening debetnya adalah pembelian jika dengan metode fisik atau rekening persediaan barang dagang jika menggunakan metode perpetual. Jika pembelian tersebut belum dibayarkan maka yang dikredit adalah utang dan bukan kas dan hal ini berlaku umum untuk transaksi apapun yang telah diakui dan dicatat namun belum dibayarkan.

b). Pembelian bukan barang dagangan
Kendaraan          Rp XXX
Kas                     Rp XXX
Perlengkapan    Rp XXX
Kas                  Rp XXX
Keterangan :
Jika pembelian tersebut masuk kategori pembelian bukan barang dagangan . Maka rekening yang digunakan sebagai pendebetannya adalah nama rekening dari objek yang dibeli atau nama judul rekening yang dianggap menampung kategori yang sama dari barang-barang yang dibeli, misal diatas membeli perlengkapan padahal yang dibeli bisa alat tulis, bisa kemoceng, folder/ordner atau apapun yang dianggap masuk ke dalam kategori perlengkapan untuk kerja. 

5. Penjualan barang dagangan
Metode Fisik
- Kas                             Rp XXX
Penjualan                     Rp XXX
Metode Perpetual
    - Kas                         Rp XXX
   Penjualan                  Rp XXX

     - HPP                                             Rp XXX
  Persd. barang dagangan                    Rp XXX

Keterangan: Untuk jurnal penjualan barang dagangan metode perpetual selain menggunakan jurnal penjualan tunai, juga harus menyertakan jurnal pemutasian nilai saldo rekening barang dagangan kedalam rekening HPP, karena selama periode berjalan dalam metode perpetual selalu mengikuti mutasi saldo rekening barang dagang baik saat stok masuk maupun stok keluar sehingga informasi stok persediaan selalu uptudate dan tak perlu lagi dibuatkan penyesuaian nilai saldo pesediaan pada akhir tahun. Lain hal dengan metode fisik karena saat pembelian bukan dicatat sebagai penambahan rekening persediaan barng dagang dan saat penjualan juga tidak dicatat sebagai pengurangan nilai saldo rekening persediaan barang dagang, dampaknya selama periode berjalan nilai saldo pada rekening persediaan barang dagang masih merupakan informasi stok awal yang tidak sesuai dengan nilai jumlah stok yang sesungguhnya sehingga pada akhir tahun memerlukan penyesuian nilai saldo rekeningnya dengan nilai jumlah stok saat itu. 

6. Pencatatan penerimaan pelunasan piutang
-Kas                 Rp XXX
Piutang Usaha           Rp XXX

-Kas                 Rp XXX
Piutang Dagang         Rp XXX

-Kas                                 Rp XXX
  Potongan Penjualan        Rp XXX
 Piutang Dagang            Rp XXX

Keterangan: Pelunasan piutang artinya kita terima uang dari hasil penagihan utang pihak lain kepada kita, untuk transaksi ini kas di debet dan piutang sebelah kredit, terdapat pula pada contoh diatas jurnal pelunasan piutang disertai potongan penjualan pada sebelah debet untuk menunjukan berkurangnya nilai uang kas yang kita terima dari penagihan piutang yang seharusnya karena suatu alasan atau perjanjian sebelumnya .

7. Pencatatan pelunasan pembayaran utang
-Utang Usaha                Rp XXX
Kas                          Rp XXX

-Utang Dagang             Rp XXX
Kas                             Rp XXX

-Utang Dagang                               Rp XXX
  Potongan  Pembelian                     Rp XXX
                   Kas                                                       Rp XXX

Keterangan: Pelunasan utang artinya kita membayar utang kepada pihak lain, untuk transaksi ini kas dikredit sedang yang didebet ialah nama rekening utang yang akan kita bayarkan. Terdapat pula pada contoh diatas jurnal pembayaran utang disertai potongan pembelian pada sebelah kredit untuk menunjukan berkurangnya nilai uang kas yang harus dibayar karena suatu alasan atau perjanjian sebelumnya. 

8. Pencatatan penambahan utang
-Kas                       Rp XXX
Utang Bank                  Rp XXX

-Peralatan                  Rp XXX
Utang Usaha                Rp XXX

-Biaya Gaji                 Rp XXX
Utang Gaji                   Rp XXX

Keterangan: Untuk pencatatan transaksi penambahan utang maka yang mesti di kredit ialah nama rekening utang yang mengalami penambahan, sedang sebelah debitnya ialah sesuatu yang diutangi, dapat berupa uang (kas), pembelian sesuatu barang-barang maupun pembayaran yang ditangguhkan, misal contoh diatas kasus biaya gaji belum dibayar (namun ini biasa terjadi akhir tahun saat dibuat jurnal penyesuaian guna kepentingan tutup buku).

9 .Pencatatan penambahan modal
-Kendaraan              Rp XXX
Modal                     Rp XXX

-Kas                    Rp XXX
Modal                    Rp XXX

Keterangan: Pencatatan penambahan rekening modal dibuat dengan mengkredit rekening tersebut dan mendebet bentuk/macam modal yang mengalami penambahan. Penambahan modal bisa berupa uang atau barang / asset lainnya seperti gedung, perlengkapan, peralatan dan sebagainya.

10. pencatatan pengambilan prive
-Prive         Rp XXX
Kas                 Rp XXX
-Prive             Rp XXX
Perlengkapan             Rp XXX
-Prive                  Rp XXX
Kendaraan         Rp XXX

Keterangan: Pencatatan penambahan rekening prive dibuat dengan mendebet rekening tersebut dan mengkredit bentuk / macam asset atau aktiva yang diambil untuk kepentingan pribadi pemilik . Pengambilan prive dari asset tidak mesti hanya berupa uang, maksud pengambilan prive disini cakupannya pemilik juga dapat mengambil asset lainnya seperti gedung, peralatan dan lain-lain untuk kepentingan pribadi pemilik dari perusahaan selama tidak menggangu keseimbangan uang dan modal perusahaan.
Pengambilan prive bisa berupa uang atau asset lain

Jurnal koreksi
Ialah ayat jurnal yang dibuat untuk mengoreksi ayat jurnal lain yang dibuat sebelumnya. Sedangkan kesalahan catat yang sering terjadi ialah
  1. Kesalahan dalam mencatat nama perkiraan dari transaksi yang sebenarnya
  2. Kesalahan dalam memasukan jumlah nilai rupiah dari transaksi yang sebenarnya.
Dasar digunakannya jurnal koreksi ialah karena upaya pembetulan, pengoreksian atas jurnal yang salah dengan jalan menghapus nama perkiraan tersebut dan jumlahnya dengan penghapus ataupun dengan tip-ex tidak sesuai dengan prosedur akuntansi yang lazim. Maka untuk memperbaikinya adalah dengan dibuat jurnal koreksi.
Contoh Terjadi salah catat transaksi penjualan dicatat sebagai penjualan
Kas                                          Rp 1000.000
Pendapatan Komisi                      Rp 1000.000
Cara mengkoreksinya ialah pertama membalik ayat jurnal yang telah salah dibuat tersebut
Pendapatan Komisi           Rp1000.000
Kas                               Rp 1000.000
Kemudian membuat ayat jurnal yang benar
Kas                        Rp 1000.000
Penjualan                                  Rp 1000.000
Atau ayat jurnal koreksi diatas dapat digabung sehingga jurnalnya
Pendapatan Komisi                   Rp 1000.000
Penjualan                                   Rp 1000.000
Sedang untuk kesalahan lainnya seperti kesalahan memasukan jumlah terlalu kecil dari jumlah seharusnya. Misalkan biaya gaji sebesar Rp.2500.000 namun di catat Rp 2.000.000
Biaya Gaji        Rp 2000.000
Kas                                     Rp 2000.000
Maka jurnal koreksinya dengan menambah jumlah yang kurang
Biaya Gaji        Rp 500.000
Kas                             Rp 500.000
Demikian pula jika pencatatannya kebesaran misal pembayaran biaya iklan sebesar Rp 600.000 namun dicatat sebesar Rp 900.000
Biaya Iklan       Rp 900.000
Kas                         Rp 900.000
Maka jurnal koreksinya dengan mengurangi jumlah yang kelebihan tersebut
Kas                          Rp 300.000
Biaya Iklan                             Rp 300.000

C. Bekerja dengan formulir jurnal Umum
Setelah kita mengupas refrensi penjurnalan untuk berbagai kasus transaksi yang sering terjadi sehari-hari dalam kegiatan akuntansi maka saatnya lah kini kita mengulas pula formulir jurnal umum yang merupakan tempat atau wadah yang sebenarnya dari proses pencatatan transaksi dalam format pencatatan jurnal. Formulir Jurnal Umum ialah suatu wadah jurnal untuk mencatat berbagai transaksi yang terjadi setiap hari.
Gambar Bentuk Formulir jurnal umum
Keterangan:
(a) Pengisian nomor halaman jurnal.
(b)Pengisian tahun, bulan dan tanggal transaksi.
(c) Pengisian jenis perkiraan.
Perkiraan yang di debet ditulis sebelah atas merapat ke sebelah kiri dan perkiraan yang di kredit ditulis di
bawahnya dan menjorok ke sebelah kanan (dibawah format jurnal tersebut boleh pula ditulis uraian singkat
transaksi, jika diperlukan)
(d) Pengisian dengan nomor kode buku besar pada saat pemindah bukuan (posting) ke buku besar.
(e) Pengisian jumlah uang yang di debet.
(f) pengisian jumlah uang yang di kredit.
Cara Pengisian ke dalam Jurnal
Proses pemindahan dari transaksi ke dalam jurnal disebut “penjurnalan (journalizing)”. Agar dapat memahaminya secara jelas bagaimana mencatat transaksi ke dalam jurnal, maka berikut ini ialah cara-cara pengisian ke dalam formulir jurnal umum.

1. Mencatat tanggal
a. Tahun dicatat pada kolom tanggal paling atas (pada baris pertama) dan hanya ditulis satu kali pada setiap halaman
kecuali jika telah berganti halaman ataupun berganti tahun
b. Bulan ditulis pada baris kedua pada kolom tanggal. dan hanya ditulis satu kali pada setiap halaman kecuali telah
berganti halaman atau pun telah berganti bulan
c. Tanggal ditulis pada baris kedua pada kolom tanggal yang berlajur kecil. tiap terjadi transaksi

2. Mendebet perkiraan
Nama perkiraan yang harus di debet dicatat sebelah atas dan merapat ke sebelah kiri pada garis kolom tanggal
( kolom disebelah kiri dari kolom keterangan bisa juga kolom nomor bukti, jika kolom ini dianggap perlu dan
dibuat sebelumnya).

3. Mengkredit perkiraan
Nama perkiraan yang harus di kredit dicatat sebelah bawah perkiraan yang di debet, dan menjorok ke sebelah
kanan ditulis pada kolom keterangan kurang lebih seukuran kata pada sebagaimana cara baca jurnal misalkan kas
pada penjualan, piutang pada pendapatan dan lainnya.
 
4. Lajur reference
Diisi dengan nomor kode perkiraan apabila jurnal itu telah dipindahkan ke buku besar.

5. Halaman jurnal
Diisi sesuai dengan lembaran jurnal.

6. Memindahkan jumlah jurnal
Apabila suatu halaman jurnal yang dipakai sudah penuh, maka pencatatan transaksi akan dilanjutkan pada halaman
berikutnya dengan menuliskan kata “jumlah dipindahkan” dalam lajur keterangan. Setelah itu jumlahkan lajur
debet dan kredit; jumlahnya harus sama. Beri tanda sudah dicek (V) dalam lajur reference.
Perlu diketahui dalam pencatatan akuntansi manual, buku jurnal merupakan pembukuan akuntansi pertama dalam mencatat keseluruhan transaksi yang terjadi, kharakter isi transaksidari buku jurnal juga masih heterogen, oleh sebab itu setelah buku jurnal ada lagi buku besar tempat kumpulan berbagai rekening/perkiraan yang merupakan pembukuan lanjutan setelah jurnal yang berguna untuk menghomogenkan transaksi-transaksi tersebut agar dengan jelas diketahui saldo masing-masing pos perkiraan secara tepat, dalam konteks tulisan mengenai jurnal ini, penulis tidak menyinggung terlau banyak mengenai rekening atau buku besar kecuali hal-hal yang berkaitan langsung dengan tindak lanjut dari proses penjurnalan yakni pemindah bukuan dari buku jurnal ke buku besar yang disebut proses pemostingan (posting).

D. Melakukan Posting dari Jurnal ke Buku Besar
Ada beberapa langkah yang harus Anda ketahui bagaimana cara memindahkan dari jurnal ke buku besar. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Pindahkan tanggal kejadian yang ada dalam jurnal ke lajur perkiraan yang bersangkutan yang ada pada buku besar.
b. Pindahkan jumlah debet atau kredit yang ada dalam jurnal ke lajur debet atau kredit perkiraan buku besar.
c. Catat nomor kode rekening / perkiraan ke dalam kolom referensi jurnal sebagai tanda jumlah jurnal telah
dipindahkan ke buku besarnya yakni ke rekening yang bersangkutan .
d. Catat nomor halaman jurnal ke dalam kolom referensi buku besar dalam setiap pemindahbukuan.
Perhatikan contoh di bawah ini. Perhatikan garis putus-putus yang ada pada contoh buku jurnal dan buku besar
 
Proses posting ke buku besar
Contoh tersebut merupakan gambaran pengisian jurnal hingga posting ke buku besar, maka seperti itulah cara bekerja dengan formulir jurnal dan posting ke buku besar.

Sumber by : irwin2007-pemula

Sabtu, 02 April 2011

Menghilangkan #N/A pada Excel

mungkin ada "kesalahan teknis" saat proses 'send' jadi ada bagian yg boleh 
dibilang missing text
tetapi lampirannya juga tidak jelas, karena tidak ada (tidak berisi) FORMULA yg 
dipertanyakan

mungkin begini kalee... 

dengan membayangkan di kolom G ada rumus seperti ini
=VLOOKUP(F4,$B$4:$C$10,2,FALSE)
( = padahal tidak ada)

maka untuk menghilangkan error value #NA; kita dapat membuat rumus seperti ini:
=IF(COUNTIF($B$4:$B$10,F4),VLOOKUP(F4,$B$4:$C$10,2,FALSE),"")

kesimpulannya 
formula ebrbasis COUNTIF itu kita manfaatkan sebagai logical test
selama dia menghasilkan angka > 0 ( dapat dianggap TRUE)
maka rumus VLOOKUP dikerjakan
(karena ada di posisi argument ValueIfTrue)

jika COUNTIFf menghasilkan 0 (nol) yg berarti data di kolom F tidak ada di 
tabel rujukan B:C)  
( sedangkan nilai nol oleh excel dianggap fALSE );
maka rumus LOOKUP tidak dikerjakan, melainkan menampilkan "" (blank)
(karena ada di posisi argument ValueIfFalse)
diambil dari : http://www.mail-archive.com/ enjoy aja  ^_^

Learn Microsoft Excel

Fungsi IF pada Excel

Excel dikenal dengan aplikasi pengolah angka, memang benar karena excel biasa digunakan untuk pekerjaan angka-angka ya untuk membuat sebuah laporanlah keuanganlah biasanya, nah di excel ini ada yang namanya kondisi atau pengujian dimana isi setiap kotak(cell) dapat diperiksa menurut kondisi tertentu apa sesuai atau tidak, untuk lebih jelasnya kita buat sebuah Contoh klasik misalnya pada saat membuat raport. Kita bisa bikin beberapa kolom berisi nilai per mata pelajaran, lalu dibuat rata-ratanya. Nah, sekarang menentukan apakah pemilik raport ini akan naik kelas atau tidak.


Aturannya, jika rata-rata di atas 6, maka naik kelas, di bawah 6 maka tidak naik kelas. Tentu mudah membuat rumusnya dengan excel. Misalkan nilai rata-rata ada di sel A10, maka rumusnya:

=IF(A10>=6,"Naik","Tidak Naik")

Kita lihat lagi rumus di dalam kurung. A10>6 maksudnya syarat bahwa sel A10 lebih besar dari 6. Berikutnya, setelah koma, kita masukkan kategori “Naik”, jika sel A10 memang lebih besar dari 6. Perhatikan bahwa untuk membuat pernyataan dalam bentuk teks, gunakan tanda petik. Kemudian, setelah tanda koma, kita berikan kategori “Tidak Naik”. Kategori ini akan muncul bila ternyata sel A10 nilainya kurang dari 6.

Contoh ini mungkin terlalu sederhana. Bagaimana jika ada syarat lain, misalnya nilai pelajaran Agama harus di atas 7? Jangan khawatir, excel masih bisa menulis rumus untuk ini.

Katakanlah nilai pelajaran agama ada di sel A2. Maka kita paksa Excel berpikir: sel A10 harus di atas 6. Kalau ya, lihat set A2, harus di atas 7. Kalau ya, berarti naik, kalau tidak berarti tidak naik. Nah, begini cara kita mengajari Excel:

=IF(A10>=6,(IF(A2>=7,"Naik","Tidak Naik")),"Tidak Naik")

Ribet? Ya, memang. Bagaimana kalau syaratnya diperbanyak menjadi 3 atau lebih? Misalnya, selain pelajaran Agama di sel A2, pelajaran Bahasa Indonesia (sel A3) juga harus lebih besar dari 6.

Ada cara lain yang lebih mudah dibaca, pakai operator AND. Perhatikan contoh berikut:

=IF(AND(A2>=7,A3>=6,A10>=6),"Naik","Tidak Naik")

Masih memakai fungsi IF, hanya sekarang kita pakai tambahan AND. Semua syarat di dalam tanda kurung () setelah AND, harus terpenuhi semua, baru dinyatakan Naik, jika salah satu saja tidak terpenuhi, akan dinyatakan Tidak Naik.

Get a free account @dmzismu.com