Rabu, 24 Juli 2013

Definisi Akun di dalam akuntansi

1.       Akun, yakni nama satuan yang harus dicatat akibat transaksi
a.       Akun Riil (Neraca), sifatnya oernabeb (tetap berkelanjutan adan satu periode pembukuan ke periode pembukuan berikutnya)
1)      Harta/ Aktiva (Assets), yakni setiap sumber daya yang dimiliki perusahaan yang berguna pada waktu sekarang dan waktu yang akan mendatang
a)      Harta Lancar (Current Assets), yakni harta tersebut dapat berubah dalam waktu kurang dari satu tahun
                                            I.            Kas (Cash), yakni jumlah uang tunai yang tersedia ditangan (cash onhand) atau di bank (cash in bank) dicairkan menjadi uang tunai. Misalnya: uang tunai, cek dan giro bank kecuali deposito.
                                          II.            Surat-surat berharga (marketable securities), yakni saham atau obligasi yang dimiliki perusahaan- perusahaan dan setiap saat siap diperjualbelikan. Misalnya saham dan obligasi.
                                        III.            Piutang Wesel (notes receivable), yakni hak tagih atas janji tertulis yang menyatakan sanggup untuk membayar pada waktu tertentu dengan jumlah tertentu.
                                       IV.            Piutang usaha (account receivable), yakni tagihan kepada pihak lain akibat penjualan barang atau jasa secara kredit.
                                         V.            Persediaan barang dagangan (merchandise inventory), yakni jumlah barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali dengan tujuan mencari laba.
                                       VI.            Perlengkapan (supplies), yakni sejumlah barang dalam kegiatan usaha, cirri utama adalah proses pemakaiannya sekaligus habis, penggunaan relative singkat, kurang dari setahun. Misalnya: perlengkapan toko dan perlengkapan kantor.
                                     VII.            Beban dibayar dimuka (prepaid expenses), yakni beban yang dikeluarkan tetapi belum dianggap sebagai beban selama hasil yang diperoleh dari pengeluaran beban tersebut belum dimanfaatkan. Misalnya: asuransi dibayar dimuka dan sewa dibayar dimuka.
                                   VIII.            Pendapatan yang masih harus diterima (accrued revenues), yakni pengorbanan berupa jasa yang waktu sudah berlalu tetapi imbalan jasanya belum diterima. Misalnya: bunga yang masih harus diterima (accrued interest receivable).
b)      Harta investasi (Investment Assets), yakni penanaman modal dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun) terhadap perusahaan lain, misalnya investasi dalam saham (investment in stoc), investasi dalam obligasi (investment in bond)
c)       Harta Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets), yakni harta kekayaan perusahaan digunakan untuk operasional usaha. Bersifat relative tetap dan jangka waktu pemakaiannya tahan lama.
                                  I.            Peralatan (Equipment), yakni harta digunakan untuk operasional perusahaan yang manfaat pemakaiannya relative lama.
                                II.            Bangunan (Building), yakni bangunan yang siap digunakan untuk operasional usaha.
                              III.            Akumulasi penyusutan harta tetap (accumulated deprecration of fixed assets), yakni pengelompokan nilai penyusutan aktiva tetap akibat manfaatnya berkurang setiap kali digunakan.
                              IV.            Tanah (Land), yakni tanah tempat usaha.
d)      Harta Tetap Tak Berwujud (Intangible Fixed Assets), yakni berupa hak perusahaan yang nilainya cukup berarti.
                                  I.            Goodwill, yakni nama baik perusahaan yang merupakam suatu kelebihan untuk memperoleh laba.
                                II.            Paten (Patents), yakni hak memproduksi atau memnggandakan suatu penemuan.
                              III.            Hak cipta (copyrights), yakni hak yang diberikan kepada seseorang karena menciptakan sesuatu.
                              IV.            Hak monopoli usaha (franchise), hak kepada seseorang atau perusahaan untuk menggunakan barang atau nama pemberi hak.
                                V.            Merek Dagang (trade mark)
e)      Harta lain-lain (The Other Assets), yakni harta tetap perusahaan yang belum atau tidak digunakan dalam operasional perusahaan.
2)      Kewajiban atau utang (Liabilities), yaknni utang perusahaaan yang harus dibayar kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu.
a)      Kewajiban lancar (Current Liabilities) atau utang jangka pendek (short term liabilities), yakni utang yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.
                                  I.            Utang wesel (notes payable), yakni surat janji pengakuan bersedia untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu kepada siapa saja yang tercantum dalam surat tersebut atau yang ditunjuk.
                                II.            Utang dagang (account payable), yakni segala pembelian barang dagangan maupun barang yang digunakan untuk operasional usaha secara kredit.
                              III.            Beban yang masih harus dibayar (accrued expenses), yakni kewajiban yang timbul karena perusahaan telah menerima jasa dari pihak lain pada waktu satu periode tetapi belum dibayar. Contoh: utang gaji, utang pajak, dan utang bunga.
                              IV.            Pendapatan diterima dimuka (un earned revenue), yakni kewajiban yang timbul karena perusahaan menerima yang lebih dahulu sedangkan penyerahan barang atau jasa dilakukan pada periode mendatang. Contoh: sewa diterima dimuka dan komisi diterima dimuka.
b)      Kewajiban jangka panjang (Long term Liabilities), yakni utang yang akan dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun dengan pembayaran baik diangsur maupun sekaligus.
                                  I.            Utang obligasi (bond payable), yakni kewajiban yang timbul karena perusahaan menerbitkan surat-surat obligasi.
                                II.            Utang Hipotek (mortage payable), yakni kewajiban yang harus dijamin dengan harta tidak bergerak, misalnya tanah dan bangunan.
                              III.            Kredit Investasi, yakni kewajiban yang timbul karena perusahaan memperoleh pinjaman dari pihak lain untuk melakukan investasi.
c)       Kewajiban lain-lain (other liabilities), yani utang yang tidak dapat secara layak diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjang. Misal: utang kepada pemilik saham.
3)      Modal  (Capital), yakni kekayaan pemilik (Owners equity) dalam perusahaan yaitu sebesar selisih antara total aktiva dengan kewajiban perusahaan. Modal untuk perusahaan perseroan disebut kekayaan pemegang saham (stock holders equity). Contoh akun modal: modal pribadi, modal saham, laba yang ditahan, modal simpanan.
b.      Akun Nominal atau Laporan Laba/ Rugi, yakni terdiri dari akun pendapatan dan akun beban.
1)      Pendapatan (Income/ Revenue), yakni penambahan kotor terhadap modal sebagai hasil kegiatan perusahaan.
a)      Pendapatan operasional (operating Income), yakni pendapatan dari kegiatan usaha utama, misalnya:
                                       I.            Pendapatan jasa (fees income) dan
                                     II.            Penjualan barang dagangan (sales income)
b)      Pendapatan lain-lain (the others income), yakni perolehan hasil diluar pendapatan operasional, ,missal:
                                       I.            Pendapatan sewa (rent income) dan
                                     II.            Penjualan aktiva tetap (gam on sales of fixed assets)
2)      Beban (Expenses), yakni seluruh pengorbanan untuk memperoleh pendapatan
a)      Beban Operasional (Operating Expenses), yakni beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan operasional, missal:
                                       I.            Pembelian barang dagangan (purchases),
                                     II.            Beban gaji (salaries expanses)
                                   III.            Beban penyusutan gedung (depreciation of expenses building)
                                  IV.            Beban Iklan (adversiting expenses), dan
                                    V.            Beban bermacam-macam (miscellaneous expenses)
b)      Beban lain-lain, yakni pengorbanan perusahaan yang bukan untuk kebutuhan operasional usaha, missal:
                                       I.            Beban bunga (interest Expenses)
II.            Kerugian atas penjualan (loss on sales)

0 komentar:

Get a free account @dmzismu.com